Fiqih Jinayat (Bag. 3)

::FIQIH JINAYAT (bag. 3) ::
KETAKUTAN TERPECAHNYA INTEGRITAS BANGSA

Pada dasarnya latar belakang kenapa bangsa Indonesia rata-rata sangat antipati dan benci dengan hukum Islam semata-mata, karena mereka tidak terlalu kenal. Karena tidak kenal maka melahirkan sikap merasa asing dan hati-hati, ditambahkan lagi distorsi dari para orientalis yang memang sangat provokatif.

Fiqih Jinayat (Bag. 2)

::FIQIH JINAYAT (bag. 2)::

Sebenarnya tidak ada alasan yang masuk akal untuk menuduh bahwa agama Islam itu kejam, hanya lantaran Islam masih menjalankan syariat yang ada ancaman hukuman rajam, qishash, potong tangan atau cambuk.

Fiqih Jinayat (Bag. 1)

::FIQIH JINAYAT::

Salah satu cabang ilmu fiqih yang barangkali paling jarang dipelajari adalah fiqih jinayat. Jangankan isinya, makna istilah jinayat saja barangkali tidak banyak yang tahu, kecuali mahasiswa fakultas syariah, atau mereka yang ngajinya rajin tidak sering bolos.

Thogut

Ibnul Qayyim: “(Thaghut) adalah setiap sesuatu yang melampui batasannya, baik yang disembah (selain Allah swt), atau diikuti atau ditaati (jika dia ridha diperlakukan demikian).”

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

“Dan telah kami utus seorang Rasul pada setiap umat, (untuk menyeru): ‘Beribadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah oleh kalian thaghut’.” (Q.S. An-Nahl: 36)

Belum Bisa Tidur

Blum bisa tidur nih >.<

Lampu kamar udah mati. Badan udah terlentang di atas bed. Dua tidur beserta 3 qul udah selesai kubaca. Tapi, keadaan sekitar belum adem. Masih ribut, berisik, gaduh. Memang sih masih jam 10an, makanya masih rame. Ini bikin aku agak sedikit terganggu. Akhirnya belum tidur2 juga. Ditambah lagi sebuah irisan buah tipis di masing-masing mataku nangkring. Katanya sih tuk memperlancar peredaran darah di sekitar lingkar mata. Baru malam ini nyoba, hehehe…

4 Prinsip Nilai, Pangkal Kebahagiaan

Menurut Nabi SAW, ayat-ayat dari surat al-Mukmin (1 s/d 11) merupakan kunci atau jalan keberuntungan (thariq al-falah), yang setidaknya mengandung empat prinsip yang menjadi pangkal kebahagiaan.

Prinsip Iman (Aqidah)
Keberuntungan diberikan Allah SWT hanya kepada orang-orang yang beriman. Iman di sini bukan hanya kata-kata (kalimatun tuqal), tapi juga kebenaran (haqiqah) yang memiliki tugas-tugas (dzatu takalif). Komitmen yang kuat kepada kebenaran disertai tindakan nyata, inilah iman yang sebenarnya.