Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan
J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu,
merekayasa surat-surat Kartini.
Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.
Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.
Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak
diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar
tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus
dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.
Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan
wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang
tidak kalah hebat dengan Kartini seperti Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu,Dewi Sartika
dan lain-lain.Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah
di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata
melawan penjajah. Sikapnya yang pro terhadap poligami juga bertentangan
dengan pandangan kaum feminis tentang arti emansipasi wanita. Dan
berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak
hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum
wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan
ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk
kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan
nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.