Rabu, 25 September 2013

Diary 17 Sep 2013


Ketika membelanjakan belanjaan emak di toko cina, Yuli, seorang remaja perempuan yang pernah menjadi kader remaja masjid, menyapaku,

“Ehm, Kakak lagi ngeborong nih ye…”

Aku langsung mendapati asal suara itu di sebelah kananku ketika di depan meja kasir pemilik toko melayaniku, “wah, nggak…cuma ini,” balasku padanya.

Di tengah keramaian orang-orang yang berbelanja dia bertanya padaku kenapa aku tidak aktif lagi di masjid. Mungkin maksudnya kenapa aku tidak aktif lagi di keremajaan masjid (Irma). Aku menskaknya dengan sebuah guyonan,


“Wah nggak kok. Malah saya yang jarang lihat kamu ke masjid.” 

Dia hanya senyum-senyum seraya memberikan alasan bahwa dia akhir-akhir ini sibuk dalam rangka magang tak lama setelah lulus dari SMA. Jadi jarang kelihatan ke masjid.

###

Jujur aku akui dalam hati kecilku, aku sudah tidak aktif lagi di keremajaan. Aku sepertinya kehilangan gairah dan semangat. Sebuah organisasi yang aku bangun sudah sejak lama perlahan vakum dan tidak berjalan dengan semestinya. Aku juga tidak memiliki kesamaan prinsip dengan Pembina mereka yang sekarang. Aku menyebutnya prinsip, entahlah itu apa namanya bagi orang lain… yang jelas di luar dari keremajaan hubungan kami baik, sangat baik. Aku hanya tidak mau mencampuri kegiatan mereka.

Sekarang juga kulihat adik-adik tidak aktif, tidak kreatif dan kehilangan panutan.

Ah, sudahlah…

Aku hanya berharap suatu saat ada pemuda yang datang di kampung kami lalu terketuk hatinya merubah kondisi ke tempat yang lebih baik. Kalau sudah begitu, aku seolah melihat diriku beberapa tahun silam ketika idealisme tertancap kuat di hati.

Mungkinkah ini karena idealisme?

Ah, entahlah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.